PUASA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang lurus yang di ajarkan oleh Allah pada Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW, dan kemudian Allah menyuruh Rasul untuk mengajarkan hamba-Nya semua serta memperkenal dengan rukun-rukunnya. Melalui beliau kita mengenal apa itu Islam. Islam juga salah satu agama yang terang dan ada kemudahan bagi hamba untuk melaksanakan, salah satu dari rukun Islam yaitu Puasa dan Haji.
Puasa dan Haji adalah rukun Islam yang ke-3 dan ke-5, kedua-duanya itu ada penjelasannya masing-masing. Dalam al-Qur’an dan Hadist sangat banyak penjelasan tentang kedua rukun tersebut, dan juga semua rukun Islam yang lima. Namun yang menjadi isi uraian makalah ini khusus kepada penjelasan tentang Puasa dan Haji semata. Dan jika terdapat kekurangan mohon untuk dapat dimaklumi.


















BAB II
PEMBAHASAN
1.      PUASA
A.    Pengertian Puasa
Kata Puasamenurut bahasa berasal dari kalimat صام يصوم صوم yang artinya Tahan (menahan diri dari sesuatu) baik dalam hal ucapan maupun perbuatan. Namun, menurut Syara’ adalah menahan diri dari makan, minum dan sesuatu yang dapat membatalkan puasa itu sendiri, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan. Hukum puasa pada bulan Ramadhan Wajib bagi mukallaf.[1] Sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Baqarah 183
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ  
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(QS. al-Baqarah, 183).
Dan Hadist Nabi juga mengatakan :
بنى الا سلا م خمس شها دة ان لا اله الا الا الله وان محمد رسؤ ل الله واقام الصلاة وايتاالز كاة وحخ البيت وصوم رمضان (رواه البجا ري ومسلم )
Artinya : Islam didirikan atas lima tiang, persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa dibulan Ramadhan dan Haji kebaitullah. Dalam Hadist lain Nabi juga mengatakan : Semua amal manusia adalah untuknya sendiri kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Akulah yang membalasnya[2].
            Puasa itu perlindungan, maka dalam berpuasa maka jaganlah perkataan kotor, dan hindarlahi hal yang membatalkan puasa. Maka jika ada yang memaki-maki atau memusuhi, hendaklah mengatakan ‘aku sedang berpuasa’.





B.     Syarat-syarat Puasa  
Dalam menunaikan ibadah puasa ada beberapa syarat bagi seorang mukmin untuk menunaikan ibadah  puasa tersebut, antara lain.[3]
·         Islam, orang yang berkewajiban menjalankan ibadah puasa adalah orang Islam, selain orang islam tidak wajib puasa.
·         Baligh, setiap orang Islam yang sudah baligh wajib atasnya menunaikan ibadah puasa, anak kecil tidak wajib puasa.
·         Berakal, bagi orang yang tidak berpikiran sehat (gila) tidak diwajibkan puasa.
·         Mukim, bukan musaffir, orang yang menetap dinegri sendiri, bagi musaffir boleh berpuasa apabila ia mampu.
·         Perempuan yang suci dari haid dan nifas, dalam keadaan haid dan nifas tidak boleh berpuasa.
·         Kuasa dan mampu.

C.    Rukun Puasa
·         Niat, niat puasa merupakan bagian dari puasa. Jika seorang berpuasa tapi tidak mendatangkan niat, maka sis-sislah amal perbuatannya. Sebagaimana sabda Nabi :
انما الاعمال باالنية
Sesungguhnya segala perbuatan itu disertai dengan niat.
·         Menahan diri dari makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.

D.    Hal-hal Yang membatalakan Puasa
Adapun hal yang dapat membatalkan puasa, dan puasa yang tingal itu wajib di mengkadha jika seseorang melakukan.[4]
·         Makan dan minum
Dalam permasalahan disisini, jika seseorang menelan air liur yang telah dikumpulkan dimulut maka puasanya batal, dan jika seseoran itu makan dalam keadaan lupa maka puasanya tidak batal, dalam sabda Rasulullah. Menyuruh untuk melanjutkan berpuasa bagi orang yang lupa.
عن ابي هريرة ان النبي  صلعم قا ل : من نسي وهو صائم فئاكل او شرب فليتم صومه فانما اطعمه الله وسقاه (واه البجا ري ؤمسلم)
Artinya : Barang siapa yang lupa ia berpuasa kemudian ia makan dan minum, maka hendaklan menyempurnakan puasanya, sesunguhnya Allah yang memberikannya makan dan minum.
·         Muntah dengan sengaja
Dalam hadist Rasulullah yang artinya : Dari Abu Hurairah telah berkat Rasulullah Saw, barang siapa terpaksa muntah, tidaklah wajib mengkadha puasanya, dan barang siapa yang mengusahakan muntah dengan sengaja, maka hendaklah mengkahda puasanya (HR. Abu Daud Tarmii dan Ibn Hibban)
·         Haid dan nifas
Perempuan yang berhaid dan nifas diharamkan berpuasa meskipun hanya beberapa saat lagi menjelang berbuka.
·         Keluar mani
Keluar mani baik akibat pandangan ataupun menghayal yang mengakibatkan keluarnya mani, atau sengaja dikeluarkan maka batal puasanya.
·         Gila
Orang gila pada siang hari dapat membatalakn puasa.
·         Batal niat
Batal niat untuk berpuasa maka dapat menyebabkan batal puasa, meskipun tidak ada hal yang lain yang menyebabkan batal pausa
·         Bersetubuh pada siang hari
Suami istri yang melakukan hubungan pada siang hari batal puasa maka puasa keduanya batal. Dan dikenakan kifarat (hukuman) hukuman yang diberikan khusus kepada suami,
a.         Memerdekakan budak
b.         Puasa  2 bulan berturut-turut
c.         Memberi makan fakir miskin sebanyak 60 orang. 1 orang 1 mud

E.     Rukhsah dalam berpuasa
puasa adalah satu ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam, namun, Islam menetapkan kebolehannya atau keringanan dan pengecualian untuk boleh meninggalkan puasa bagi orang-orang tertentu :
·         Bagi orang sakit
·         Musaffir
·         Orang tua  yang lemah

F.     Puasa yang Diharamkan
·         Puasa yang dilakukan tepat pada dua Hari raya Udul fitri dan Adha
·         Puasa pada hari tasyrik 11,12 dan 13 zulhijjah
·         Puasa pada hari jum’at saja
·         Puasa hari sabtu saja
·         Puasa pada hari yang diragukan misalkan pada hari akhir Sya’ban
·         Puasa berturut-turut sepanjang masa
·         Puasa perempuan jika suaminya ada dirumah kecuali dengan izinnya.[5]

G.    Mamfaat dan Tujuan Puasa
Dalam berpuasa seseorang dapat membersihkan batinnya dan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan dalam berpuasa seluruh organ tubuh akan diperbaiki. Dan sistim pencernaan tidak terus berjalan. Dan dengan berpuasa seseorang dapat melawan hawa nafsu baik dalam hal melakukan hubungan suami istri maupun tidak. Kemudian puasa merupakan ibadah yang paling mulia disisi Allah.

H.    Macam-macan pausa
·         Puasa wajib yaitu puasa bulan Ramadhan
·         Puasa Syawal
·         Puasa hari A’rafah
·         Puasa senin kamis
·         Puasa A’syura
·         Puasa pada Yaum Al-Bayat (tengah bulan)
·         Puasa Nabi Daud

2.      HAJI
A.    Pengertian Haji
Haji merupakan rukun islam yang kelima dalam islam yaitu  melaksanakan perintah Allah untuk melaksanakan haji kebaitullah bagi orang yang mampu, dan sebagai penyempurna rukun islam. Firman Allah dalam surat Ali Imran 97
 ÏmŠÏù 7M»tƒ#uä ×M»uZÉit/ ãP$s)¨B zOŠÏdºtö/Î) ( `tBur ¼ã&s#yzyŠ tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 `tBur txÿx. ¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ  
Artinya :  padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitulla. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(QS. Ali ‘Imran 97)
            Melakukan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup bagi setiap orang yang telah memenuhi persyartan.
·           Muslim
·           Baligh
·           Berakal
·           Merdeka (bukan hamba sahaya)
·           Memiliki kemampuan

B.     Kemapuan Melaksanakan Ibadah Haji
Kemampuan melakukan ibadah haji itu memerlukan beberapa Syarat :
·           Kesehatan
·           Memiliki bekal untuk pergi dan kembali serta mencukupi segsla kebutuhandan kebutuhan orang-orang yang menjadi tangung jawabnya
·           Keamanan perjalanan. Menuju tanah suci
Adapun keamanan persyaratan adanya jaminan keamanan  dalam perjalanan, hal ini disebabkan karena mewajibkan ibadah haji yang tidak disertai dengan jaminan keamanan selama perjalanan sesuatu  yang berbahaya, padahal menurut ketentuan syari’at bahwa sesuatu yang berbahaya harus dihindari.
Dalam hal ini seorang yang ingin berhaji apabila telah mencakupi hal yang setia ini maka seseorang telah wajib melaksanakannya ibadah haji bagi laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi bagi perempuan  ada sebuah syarat tambahan yang wajib dipenuhinya. Yaitu adanya mahram yang menemaninya selama perjalanan haji, dan jika  tidak memiliki mahram maka ia tidak tergolong kedalam orang yang mampu.[6] akan tetapi menurut Muhammad Gazali, seorang pakar hadist bahwa perintah yang melarang perempuan berhaji  tenpa didampingi muhrimnya perlu dilihat sesuai dengan konteksnya. Dahulu memang situasi belum aman. Tetapi sekarang perintah tersebut sudah tidak relevan. Selain dari menajemen transportasi serta pemberangkatan  sudah modern serta menimbulkan rasa aman bagi siapapun yang melakukan haji,  yaitu yang dilakukan secara  rombongan. Sehingga  hilangnya mudarat menyebabkan hilangnya larangan.[7]

C.     Rukun, Wajib dan Sunah Haji
            a. Rukun
·           Ihram / niat karena Allah
·           Wukuf di Arafah
·           Tawaf
·           Sa’i antara safa dan marwah
            b. Wajib haji
·           Berikhsan dari mi’at dengan melekaskan pakiannya dan memakai pakain ihram, kemudian berniat dengan mengucapkan. (labakallah  humma bi umrah)
·           Menginap dimina pada hari tasrik
·           Melempar jumratul aqabah pada hari raya Idul Adha (tanggal 10 Dzuhijjah dan mengunakan 7 batu kecil)
·           Melempar 3 jumrah secara berurutan (junrah sugra), jumrah Wasytha, dan jumrah aqabah, masing-masing dengan 7 batu kecilpada hari-hari tasyrik setelah tergelincirnya matahari
·           Melaksanakan tawaf
·           Mencukur rambut kepala hingga bersih atau memendekkan berdasarkan fiman Allah surat Al-Fath 29
Ó£JptC ãAqߧ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£Ï©r& n?tã Í$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ öNæhuZ÷t/ ( öNßg1ts? $Yè©.â #Y£Úß tbqäótGö6tƒ WxôÒsù z`ÏiB «!$# $ZRºuqôÊÍur ( öNèd$yJÅ Îû OÎgÏdqã_ãr ô`ÏiB ̍rOr& ÏŠqàf¡9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßgè=sVtB Îû Ïp1uöq­G9$# 4 ö/àSè=sVtBur Îû È@ŠÅgUM}$# ?íötx. ylt÷zr& ¼çmt«ôÜx© ¼çnuy$t«sù xán=øótGó$$sù 3uqtFó$$sù 4n?tã ¾ÏmÏ%qß Ü=Éf÷èムtí#§9$# xáŠÉóuÏ9 ãNÍkÍ5 u$¤ÿä3ø9$# 3 ytãur ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# Nåk÷]ÏB ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $JJÏàtã ÇËÒÈ  
Artinya :  Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.[8]

D.    Syarat-syarat Tawaf
·         Suci dari hadas besar dan kecil
·         Menutup aurat
·         Tawaf harus dilakukan dalam jumlah 7 putaran yang sempurna, karena nabi melakukan sebanyak 7 putaran
·         Memulai tawaf dari hajar aswad

E.     Syarat-syarat Sa’i
·         Dikerjakan sesudah tawaf dibaitullah
·         Dilakukan tujuh putaran
·         Dimulai dari safa dan diakhiri di marwah
·         Dikerjakan di Nas’a (lokasi khusus untuk sa’i) yaitu jalan yang terbentang antara safa dan marwah

F.     Sunnah-sunnah Sa’i
·         Ketika mendekati bukit safa membacakan ”sesungguhnya safa dan marwah adalah sebagian dari syiar Allah”.
·         Menaiki bukit safa lalu menghadap kekiblat
·         Berlari diatara dua tanda, dengan lari cukup keras

G.    Hal yang Membatalkan Haji
Ibadah haji menjadi tidak sah karena melaksakan salah satu dari dua hal yaitu :
·           Jimak (melakukan hubungan intim suami istri) yang dilakukan sebelum melempar jumrah aqabah. Apabila dilakukan sesudah melempar jumratul aqabah dan sebelum melakukan tawaf ifdhal, maka hal itu tidak membatalkan hajinya, namun prilakunya tetap dosa
·           Meninggalakn salah satu rukun haji. Apabila Haji seseorang batal karena mengerjakan salah satu yang tersebut diatas maka dia wajib mengulang hajinya pada tahun berikutnya jika mampu

H.    Beberapa Jenis Dam (bayaran)
·         Dam hadyu, dam yang diwajibkan bagi mereka yang mengerjakan haji tamattu’ atau  haji kiran, dan jika tidak mampu membeli binatang hadyu, maka wajib melaksanakan puasa selama 10 hari. Tiga hari dilakukan dihaji dan tujuh hari dilakukan setelah kembali
·         Dam fidyah (tembusan), yaitu dam yang diwajibkan kepada orang yang sedang dalam ihram, lalu mencukur rambutnya karena sakit atau sesuatu yang mengganggu kepalanya “.....mak jika ada dia antaramu yang sakit atau ada yang gangguan dikepalanya (lalu ia mencukur) maka wajib atasnya untuk membayar fidyah, yaitu berpuasa, atau berkurban
·         Dam jaraa’, dam  yang wajib dibayar bagi orang yang berihram bila membunuh binatang buruan darat, sedangkan binatang buruan laut tidak ada dendanya
·         Dam ihsan, dam yang wajib dibayar oleh jamaah haji yang tertahan atau terkepung sehingga tidak dapat menyempurnakan munasik  haji, disebabkan karena sakit, terhalang oleh musuh atau sebab-sebab lainnya

I.       Macam-macam Haji
·         Haji tamatuk
·         Haji Qiran
·         Haji ifrad
Haji tamattu’
Berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan haji memasuki mekah lalu menyelesaikan umrahnya dengan melaksanakan tawaf umrah.
Haji Qiran
Berihram untuk melaksanakan umrah dan haji secara bersamaan atau berihram untuk umrah.
Haji ifrad
Berihram untuk melaksanakan ibadah haji saja, dia tidak bertahllul dari ihramnya.

J.      Tata Cara Pelaksanaan Haji
·         Mandi
·         Memakai pakain iharam
·         Memakai wangi-wangian
·         Melakuakn shalat dua rakaat

K.    Larngan-larangan Ihram
Dalam melakukan ihram, hal yang dilarang melakukan disebabkan karena dalam keadaan ihram, diantara larangan ihram adalah :
1.      Melakuakan hubungan suami istri                   5.  Membunuh binatang buruan
2.      Mencukur rambut kepala                                6.  Memakai wangi-wangian
3.      Aqad nikah                                                     7.  Memakai pakaian yang berjahid
4.      Meminang seorang permpuan

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar Al-husaini, Kifayatul Ahyar. Bairut. Dar al-Fikr. At. haji
Sayid sabiq, Figh sunnah(tejemahan), Jilid 3
Dr. A. Hamid Sarong. Figh. PSW IAIAN Ar-Raniry. Banda Aceh, 2009.
Mubarak Bin Makbuth Bamualim La. Meneladani Munasik Haji Rasul Saw. Jakarta yayasan Al-safwah dan forum Study Sakwah dan Islam, 2005.
Yusuf A-Qhardawi, Bagaiman memahami hadist Nabi Saw. Jakarta Karisama, 1997.
Fathul, Ahmad Lutfi, Pahala dan keutamaan haji: Haji, umrah dalam hadist Rasulullah. Jakarta: 2006.













[1] Abubakar Al-husaini, Kifayatul Ahyar. Bairut. Dar al-Fikr. At. haji
[2] Dr. A. Hamid Sarong, Fiqih, Bandar Pubishing, Banda Aceh, 2009.
[3]Sayid sabiq. Figh sunnah(tejemahan), Jilid 3.hal. 195.
[4] Fathul, Ahmad Lutfi. Pahala dan keutamaan haji: Haji, umrah dalam hadist Rasulullah. Jakarta.2006
[5] Dr. A. Hamid Sarong. Figh. PSW IAIAN Ar-Raniry. Banda Aceh 2009
[6] Mubarak Bin Makbuth Bamualim La. Meneladani Munasik Haji Rasul Saw. Jakarta yayasan Al-safwah dan forum Study Sakwah dan Islam. 2005. Bab, hal 234
[7] Yusuf A-Qhardawi, bagaiman memahami hadist Nabi Saw. Jakarta Karisama. 1997
[8] Fathul, Ahmad Lutfi. Pahala dan keutamaan haji: Haji, umrah dalam hadist Rasulullah. Jakarta.2006

Related Posts:

0 Response to "PUASA"

Post a Comment